Minggu, 24 April 2011

Kedewasaan Membuat Pria Jadi Gentleman

LifeStyle - Apa yang terlintas dalam benak anda saat melihat sosok George Clooney, Richard Gere, Harrison Ford atau Pierce Brosnan? Tepat! Mereka para gentleman yang tidak hanya enak dipandang tapi juga punya kehidupan pribadi yang menyenangkan. Usia mereka boleh di atas 40 tahun tapi fans dan ratusan wanita masih mengidolakan mereka, bahkan tidak sedikit yang berharap dapat berkencan atau menikah dengan mereka!

Tampan itu relatif. Tapi coba tanyakan pendapat pribadi pada rekan wanita anda soal nama-nama aktor di atas. Pasti yang muncul dari mereka adalah kata handsome atau gentleman. Kedua kata ini memiliki arti yang saling mendukung. Handsome dalam arti harafiah biasanya mengartikan kegagahan fisik, rupa yang tampan namun tetap memancarkan aura laki-laki. Sedangkan gentleman biasanya dikaitkan dengan sikap yang terhormat, sopan dan santun serta gelar kebangsawanan di beberapa negara Eropa.

Menilik tulisan bebas yang beredar di sebuah situs ensiklopedia, kata gentleman memang tidak diberikan pada semua orang. Kata ini digunakan untuk menyebut seseorang yang dihormati karena sikap hidupnya yang baik. Pria seperti ini digambarkan bijaksana, memancarkan kharisma dan memiliki kepribadian yang kuat. Inilah yang menjadi daya tarik mereka!

Djati Sarsono, psikolog dan pengamat gejala sosial dari sebuah universitas swasta di Surabaya beropini, 'Wanita dan pria memang diciptakan untuk saling menarik perhatian. Jika wanita mempunyai tubuh yang indah untuk menarik perhatian lawan jenis, pria punya wibawa yang bisa menjadikannya sosok yang menarik.' Sementara itu sikap hedonis dan kemajuan zaman membuat masyarakat bersikap lebih bebas dalam urusan asmara. 'Dua puluh tahun lalu, lesbian dan homoseks tabu di masyarakat, kini sudah umum. Sama halnya urusan asmara dengan lawan jenis yang lebih tua atau lebih muda, sekarang sudah bukan hal yang aneh dipraktekkan.'

Djati tidak menampik jika kecenderungan wanita muda yang tertarik dengan pria lebih berumur marak belakangan ini. 'Tidak ada yang tahu apa yang melatar belakanginya secara pasti. Namun saya pernah membuat survey sederhana mengenai hal ini, hasilnya bisa dikatakan mereka tertarik pada kharisma dan wibawa sang pria ketimbang hartanya. Ini terbalik dengan kebanyakan pendapat di masyarakat yang mengatakan jika wanita muda menikah atau berpacaran dengan pria yang lebih berumur dikarenakan ketertarikan material.'

Apa yang dikatakan Djati Sarsono mengingatkan saya pada sebuah pengalaman pribadi. Suatu hari Minggu siang, beberapa bulan yang lalu, saya menyempatkan diri datang ke pesta pernikahan seorang kawan lama. Cukup lama juga tidak berjumpa hingga akhirnya dia mengundang saya datang ke pernikahannya. Saat di pesta, saya cukup terkejut melihat sosok mempelai prianya, berusia separuh baya dan terlihat lebih tua dari saya. Beberapa teman yang kebetulan datang ke pesta itu menyebutkan bahwa pria itu adalah cinta pertamanya.

Baca Selangkapnya disini

Related Posts by Categories

Tidak ada komentar:

Posting Komentar